Minggu, 07 Maret 2021

Pramuka UNIB Jalin Kerja Sama dengan ACT Bengkulu

Pramuka UNIB jalin kerja sama denga ACT Bengkulu
Pramuka UNIB yang diwakili oleh Kak Rahmad Alnasiman (kiri) bersama Relawan ACT Bengkulu, Kak Eliana (kanan)

Salam Pramuka!

Pada hari Rabu, 3 Maret 2021 Pramuka UNIB memenuhi undangan untuk bersilaturahmi ke markas ACT Bengkulu. Silaturahmi ini membahas kerja sama antara Pramuka UNIB dan ACT Bengkulu dalam kegiatan kemanusiaan selama 1 tahun ke depan. Dalam pertemuan ini Pramuka UNIB diwakili oleh Ketua Dewan Racana Putra, Kak Rahmad Alnasiman.


"Bentuk kerja sama ini merupakan salah satu program ACT yaitu Relawan Filantropi Indonesia (RFI). Sehingga nanti Pramuka UNIB akan menjadi Sahabat Dermawan ACT Bengkulu." tutur Kak Putri, salah seorang relawan ACT Bengkulu. 


Dengan adanya kerja sama ini, Pramuka UNIB dan ACT Bengkulu bisa saling membantu program kerja masing-masing ke depannya. "ACT punya banyak sekali program kemanusiaan. Ada program pangan untuk sesama, 1000 Qur'an untuk Masjid, pembuatan sumur untuk mata air di daerah terpencil, dan masih banyak lagi." ujar Kak Eliana, relawan ACT Bengkulu.


Selama ini Pramuka UNIB sudah sering membersamai ACT Bengkulu dalam kegiatan kemanusiaan, salah satunya pada saat kegiatan Aliansi Bengkulu Peduli Bencana (AKU PENA) awal tahun 2021. Semoga kerja sama ini dapat memberikan manfaat kepada yang membutuhkan.

Salam Pramuka!

Minggu, 28 Februari 2021

Pramuka UNIB Meraih Prestasi pada Kegiatan HUT Baden-Powell Ke-164 Kwarran Muara Bangkahulu

Pramuka Universitas Bengkulu Berprestasi

Salam Pramuka!

Sudah lama kita tidak berjumpa ya kak. Kali ini ada kabar gembira untuk kita semua. Pramuka Universitas Bengkulu kembali meraih prestasi. Prestasi yang diraih tersebut didapat setelah mengikuti kegiatan HUT Baden-Powell Ke-164 Kwartir Ranting 0704.02 Muara Bangkahulu tingkat pramuka penegak. Pramuka UNIB berhasil meraih juara pada mata lomba berikut :

  • Juara 1 Reportase Pramuka
  • Juara 2 Pioneering
  • Juara 3 Master Chef of Scout


Kegiatan yang dilaksanakan pada hari Sabtu, 27 Februari 2021 ini berlokasi di halaman Kantor Camat Muara Bangkahulu, Kota Bengkulu. Selain Pramuka Universitas Bengkulu, ada 3 pangkalan penegak lain yang juga mengikuti kegiatan ini. Ketua Sanggar Kerja kegiatan ini, Kak Jheva Restu Illahi, menuturkan "Kegiatan ini bertujuan untuk menjadi ajang silaturahmi antara gugusdepan pramuka di Kwartir Ranting Muara Bangkahulu. Kami mengadakan kegiatan perlombaan ini karena banyak pramuka yang sudah rindu kembali berkegiatan pramuka".


Kegiatan ini tentunya dilaksanakan menggunakan protokol kesehatan dan selalu menerapkan 5M. Pada kegiatan ini, Pramuka Universitas Bengkulu mengirimkan 8 orang delegasi yaitu :
  • Zinedine Ade Putra
  • Yona Titian Rahma
  • Esi Agnesa
  • Mayang Sari
  • Ridho Dwi Putra Meiyufada
  • Nanda Dwi Desia
  • Risye Novita Sari
  • Dini Novia Ramadani
Semoga dengan prestasi ini, Pramuka UNIB dapat terus melangkah ke arah yang lebih baik. 

Salam Pramuka!

Senin, 14 Mei 2018

LK2P Ke 6 Tahun 2018 Sukses Di Gelar


Pramuka Unib | Kamis 3 Mei 2018 pembukaan kegiatan akbar persembahan dari Pramuka Universitas Bengkulu yaitu LK2P ke-6 Tahun 2018 di lapangan rektorat Universitas Bengkulu. Kegiatan yang di ikuti Pramuka Penggalang, Penegak, dan Pandega Se-Indonesia ini dibuka oleh Ketua Kwartir Daerah Bengkulu Kak H. Meri Sasdi, M.Pd dengan jumlah peserta lebih dari 300 orang berasal dari berbagai daerah. 

Kegiatan ini juga mendapat tamu kehormatan dari Kwartir Nasional Gerakan Pramuka kak Dr. Susi yulianti Mewakili Ketua Kwartir Nasional bidang Bina Anggota Dewasa sekaligus menjadi narasumber seminar nasional pada kegiatan tersebut, turut hadir juga dari pihak kampus Wakil Rektor Bidang Kemahasiswaan Universitas Bengkulu, Danlanal Bengkulu, Kapolda Bengkulu, serta andalan kwarcab Kota Bengkulu dan Andalan Kwarda Bengkulu.

Kegiatan Lk2p ke 6 tahun 2018 dilaksanakan di Bumi Perkemahan Tetap Pramuka Universitas Bengkulu Lokasi Taman Hutan Raya (TAHURA) selama 3 hari penuh yaitu dari tanggal 3 sampai 5 Mei 2018. 

Beberapa Pangkalan Begitu Antusias untuk mengikuti kegiatan tersebut yang dimana kegiatan ini adalah kegiatan tahunan dari Pramuka Universitas Bengkulu berbentuk perlombaan yaitu 5 tangkai lomba untuk penggalang, 5 untuk penegak dan 1 tangkai untuk golongan pandega.

kegiatan ini di harapkan akan memper erat jalinan silaturahim antar anggota Pramuka disamping saling berkopetisi menjadi Pramuka yang  lebih baik. 





Rabu, 15 November 2017

Sejarah Putri Gading Cempaka




Nama gugus depan putri yang digunakan oleh Pramuka Universitas Bengkulu 02-002. siapakah putri gading Cempaka ? dan bagaimana Sejarahnya ? hal ini perlu kita ketahui bagaimana perjalanan dari Putri Gading Cempaka. 
Putri Gading Cempaka berasal dari daerah Bengkulu Utara. Putri Gading Cempaka adalah putri bungsu dari Raja Ratu Agung. Raja Ratu Agung sendiri berasal dari Kerajaan Majapahit. Berdasarkan cerita, Putri Gading Cempaka merupakan leluhur dari raja-raja yang pernah memerintah di Kerajaan Sungai Lemau, Bengkulu Utara.
Alkisah pada zaman dahulu, di daerah Bengkulu Tinggi, pernah berdiri sebuah kerajaan bernama Kerajaan Sungai Serut. Ratu Agung, seorang pangeran dari Kerajaan Majapahit, merupakan pendiri sekaligus raja pertama Kerajaan Sungai Serut. Konon, ia merupakan penjelmaan dewa dari Gunung Bungkuk yang bertugas mengatur kehidupan di bumi.
Ratu Agung memerintah Kerajaan Sungai Serut dengan arif bijaksana. Ia sangat disegani oleh rakyatnya, meskipun rakyat yang dipimpinnya adalah bangsa Rejang Sawah yang memiliki perawakan tinggi besar.Ratu Agung mempunyai enam orang putra dan seorang putri. Keenam putra Ratu Agung adalah Kelamba Api atau Raden Cili, Manuk Mincur, Lemang Batu, Tajuk Rompong, Rindang Papan, Anak Dalam, dan yang paling bungsu adalah seorang putri bernama Putri Gading Cempaka.
Menurut cerita, kerajaan Sungai Serut menjadi terkenal hingga ke berbagai negeri bukan saja karena kepemimpinan Ratu Agung, tetapi juga oleh kecantikan Putri Gading Cempaka. Meski usia Putri Gading Cempaka baru beranjak remaja, namun kecantikan wajahnya sudah terlihat nampak mempesona bagai bidadari. Sudah banyak pangeran datang untuk meminangnya, namun Ratu Agung menolak semuanya karena sang Putri masih belum cukup umur.

Raja Ratu Agung Wafat
Seiring berjalannya waktu, Putri Gading Cempaka tumbuh menjadi gadis dewasa. Demikian pula Ratu Agung yang kian menua usianya. Suatu hari, Ratu Agung mengalami sakit keras. Ia mendapat firasat bahwa usianya sudah tidak akan lama lagi. Maka, sang Raja pun mengumpulkan ketujuh putra-putrinya untuk menyampaikan wasiat kepada mereka.
“Wahai, anak-anakku. Sepertinya Ayahanda takkan lama lagi hidup di dunia. Oleh karenanya, Ayahanda menitipkan dua wasiat kepada kalian,” kata Ratu Agung kepada putra-putrinya.Mendengar perkataan ayahandanya, wajah putra-putrinya menjadi sedih, terutama Putri Gading Cempaka. Ia tak bisa menahan perasaan sedihnya mendengar ucapan sang Ayah. Perlahan-lahan air matanya pun menetes membasahi pipinya.
“Ayah jangan berkata begitu. Kami tidak ingin kehilangan Ayah.” Putri Gading Cempaka menangis terisak-isak seraya merangkul ayahandanya.

“Putriku tersayang, ajal kita semua ada di tangan Tuhan Yang Maha Kuasa. Kita tidak akan mampu menahan jika ajal telah tiba.” ujar Raja Ratu Agung berusaha menenangkan hati putrinya.
Ayahanda mereka kemudian menyampaikan wasiatnya, “Demi menjunjung tinggi rasa keadilan, kedamaian, dan ketenteraman di negeri ini, Ayah menyerahkan tahta Kerajaan Sungai Serut kepada putraku Anak Dalam. Ayah berharap kalian semua tetap bersatu baik dalam suka maupun duka. Dan seandainya suatu saat nanti Kerajaan Sungai Serut ditimpa musibah besar, Ayah minta kalian menyingkirlah ke Gunung Bungkuk. Kelak di Gunung Bungkuk akan datang seorang raja yang berjodoh dengan anak gadisku tercinta, Putri Gading Cempaka.
“Penyerahan tahta Kerajaan Sungai Serut kepada Anak Dalam dapat diterima oleh putra-putrinya dengan baik. Kelima saudara tuanya sama sekali tidak memiliki rasa iri hati. Bahkan, mereka sangat mendukung dipilihnya Anak Dalam sebagai pewaris tahta.Beberapa hari kemudian, Raja Ratu Agung menghembuskan nafas terakhirnya. Seluruh negeri pun berduka-cita. Hati Putri Gading Cempaka hancur berkeping-keping tidak rela melepas kepergian ayahandanya. Namun, sang Putri hanya bisa pasrah dan berdoa agar ayahandanya mendapat ketenangan di alam kubur.

Pangeran Anak Dalam Menjadi Raja Kerajaan Sungai Serut
Anak Dalam kemudian dinobatkan menjadi raja menggantikan ayahnya. Seperti ayahnya, Raja Anak Dalam adalah seorang pemimpin adil bijaksana. Ia beserta keenam saudaranya senantiasa hidup rukun damai. Dalam waktu singkat, kemasyhurannya pun tersebar ke berbagai negeri. Selain itu, kecantikan Putri Gading Campaka semakin membuat Kerajaan Sungai Serut kian dikenal. Sudah banyak bangsawan maupun pangeran datang meminangnya, namun belum satu pun pinangan yang diterima.

Suatu hari, datanglah seorang putra mahkota dari Kerajaan Aceh bernama Pangeran Raja Muda Aceh hendak meminang Putri Gading Cempaka. Sang Pangeran datang bersama pasukannya menggunakan kapal layar. Setiba di pelabuhan Bangkahulu, sang Pangeran mengutus beberapa penasehatnya ke istana Kerajaan Sungai Serut untuk menyampaikan pinangannya kepada Raja Anak Dalam.
“Mohon ampun, Baginda Raja Anak Dalam. Kami adalah utusan Pangeran Raja Muda Aceh dari Kerajaan Aceh. Saat ini beliau tengah menunggu di atas kapal yang sedang bersandar di dermaga,” kata salah seorang utusan seraya memberi hormat.“Apa yang bisa saya bantu untuk Pangeran kalian?” tanya Raja Anak Dalam.“Sebenarnya maksud kedatangan kami ke mari adalah untuk menyampaikan pinangan Pangeran Raja Muda Aceh kepada Putri Gading Cempaka.” jawab sang utusan.

Raja Anak dalam tidak mau mengambil keputusan sendiri. Ia mengajak saudara-saudaranya untuk membicarakan masalah tersebut. Sementara itu, para utusan diminta untuk menunggu sejenak. Tak berapa lama kemudian, mereka pun kembali menemui para utusan Pangeran Raja Muda untuk menyampaikan hasil mufakat yang telah mereka putuskan.
“Maafkan kami, wahai utusan Pangeran Raja Muda Aceh. Kami memutuskan untuk tidak menerima pinangan Pangeran Raja Muda Aceh.” kata Raja Anak Dalam.Jawaban Raja Anak Dalam membuat para para utusan Pangeran Aceh terkejut. Dengan perasaan kecewa, mereka segera kembali ke dermaga untuk melapor kepada Raja Muda Aceh. Betapa murkanya Pangeran dari Tanah Rencong itu saat mendengar laporan tersebut.“Sungguh keterlaluan! Mereka berani menolak pinanganku?!” kata Raja Muda Aceh geram.

Perang Antara Kerajaan Aceh Dengan Kerajaan Sungai Serut
Merasa dikecewakan, Pangeran Muda Aceh menjadi marah. Ia lantas menantang Raja Anak Dalam untuk berperang. Perang besar antara Kerajaan Aceh dengan Kerajaan Sungai Serut akhirnya tak terhindarkan. Perang akhirnya berlangsung hingga berhari-hari dengan memakan banyak korban jiwa dari kedua belah pihak. Perang terus berkecamuk. Mayat-mayat yang sudah berhari-hari bergelimpangan tanpa terurus mulai membusuk. Menurut cerita rakyat, perang ini menjadi asal usul nama Bengkulu.
Raja Anak Dalam beserta seluruh pasukannya merasa sudah tidak tahan lagi dengan peperangan tersebut. Mereka juga sudah tak sanggup menahan bau busuk mayat para prajurit yang telah gugur. Saat itulah, sang Raja teringat pada wasiat ayahandanya.“Wahai saudara-saudaraku! Sesuai dengan pesan ayahanda bahwa jika Kerajaan Sungai Serut sudah tidak aman, kita disarankan untuk menyingkir ke Gunung Bungkuk,” kata Raja Anak Dalam.
Akhirnya, Raja Anak Dalam beserta keenam saudaranya segera menarik diri menuju Gunung Bungkuk. Sementara itu, Pangeran Raja Muda Aceh bersama pasukannya yang masih hidup kembali ke Tanah Rencong tanpa membawa hasil.
Sepeninggal Raja Anak Dalam Ke Gunung Bungkuk, Kerajaan Sungai Serut menjadi kacau. Mendengar kabar kekosongan kekuasaan di Kerajaan Sungai Serut, datanglah empat bangsawan Lebong Balik Bukit untuk menjadi raja di sana. Namun, setelah berhasil menguasai negeri tersebut, mereka malah saling bertikai karena memperebutkan wilayah kekuasaan. Menurut cerita, pertikaian keempat bangsawan tersebut didamaikan oleh Maharaja Sakti, seorang pengelana dari Kerajaan Pagaruyung. Ia adalah seorang utusan Kerajaan Pagaruyung, kerajaan di Minangkabau yang diperintah oleh Seri Maharaja Diraja.
Akhirnya, keempat bangsawan tersebut segera menghadap Sultan Pagaruyung untuk memohon agar Maharaja Sakti yang adil dan bijaksana itu diangkat menjadi raja di Kerajaan Sungai Serut. Permohonan mereka dikambulkan. Upacara penobatan Maharaja Sakti pun dilaksanakan di balairung Kerajaan Pagaruyung. Sejak saat itu Kerajaan Sungai Serut berganti nama menjadi Kerajaan Bangkahulu.

Maharaja Sakti Menjadi Raja Kerajaan Bangkahulu
Setelah dinobatkan menjadi Raja Bangkahulu, Baginda Maharaja Sakti berangkat menuju ke Bangkahulu, diiringi oleh ratusan pengawal. Keempat bangsawan yang tadinya bertikai juga ikut mengiringi sang Raja. Setiba di sana, upacara penobatan sebagai raja di Kerajaan Bangkahulu pun telah disiapkan. Namun, ketika upacara akan dimulai, tiba-tiba langit berubah menjadi gelap, lalu turunlah hujan sangat deras diiringi angin kencang. Atas kesepakatan bersama, upacara penobatan akhirnya ditunda hingga cuaca kembali cerah. Namun, hingga malam hari, hujan dan badai tak kunjung berhenti.
Malam harinya, Baginda Maharaja Sakti bermimpi melihat seorang bidadari sedang menari-nari di tengah hujan badai. Ajaibnya, tak sedikit pun tubuh sang bidadari basah terkena air hujan. Sang Bidadari kemudian pergi menuju ke Gunung Bungkuk. Keesokan harinya, Baginda Maharaja Sakti menceritakan perihal mimpinya kepada keempat bangsawan. Para bangsawan kemudian meminta seorang peramal untuk menafsirkan mimpi tersebut.
“Ampun, Baginda. Ternyata, bidadari cantik yang ada di dalam mimpi Baginda adalah Putri Gading Cempaka, putri penguasa wilayah ini di masa lalu. Kini, ia tinggal di Gunung Bungkuk bersama keenam saudaranya. Jika Baginda bisa membawa Sang Putri kembali kemari, maka Baginda akan membawa kerajaan ini kembali menjadi sebuah kerajaan yang kuat. Menurut ramalan hamba, Putri Gading Cempaka kelak akan menurunkan raja-raja di negeri ini,” ungkap si peramal.
Mendengar penjelasan si peramal, sang Baginda pun berhasrat meminang Putri Gading Cempaka. Ia lalu mengutus keempat bangsawan beserta beberapa pengawalnya untuk menjemput Putri Gading Cempaka di Gunung Bungkuk. Setiba di sana, mereka menghadap Raja Anak Dalam.

Maharaja Sakti Menikahi Putri Gading Cempaka
“Ampun, Baginda! Kami adalah utusan dari Tuanku Baginda Maharaja Sakti. Beliau adalah penguasa Kerajaan Bangkahulu yang dahulunya merupakan Kerajaan Sungai Serut. Atas titah beliau, hamba diminta untuk menjemput Tuanku Putri Gading Cempaka beserta tuan-tuan sekalian. Baginda Maharaja Sakti bermaksud mengangkat Tuanku Putri Gading Cempaka menjadi permaisuri di Negeri Bangkahulu,” ungkap para utusan.
Raja Anak Dalam bersama saudara-saudaranya pun menerima pinangan Maharaja Sakti sesuai dengan wasiat ayah mereka. Akhirnya, pesta pernikahan Putri Gading Cempaka dengan Maharaja Sakti pun dilangsungkan di Bangkahulu. Pesta berlangsung meriah karena bersamaan dengan upacara penobatan Maharaja Sakti menjadi raja di Negeri Bangkahulu.
Setelah menikah, dibangunlah istana baru yang megah sebagai pusat pemerintahan. Oleh karena letak istana itu berada di Kuala Sungai Lemau, maka kerajaan itu pun berganti nama menjadi Kerajaan Sungai Lemau. Baginda Maharaja Sakti memimpin kerajaan Sungai Lemau dengan arif bijaksana. Ia beserta permaisurinya, Putri Gading Cempaka, hidup bahagia.


Referensi:
Prahana, Naim Emel. 1988. Cerita Rakyat Dari Bengkulu 2, Jakarta: Grasindo
Agni, Danu. 2013. Cerita Anak Seribu Pulau.Yogyakarta: Buku Pintar.

Komandoko, Gamal. 2013. Koleksi Terbaik 100 plus Dongeng Rakyat Nusantara, PT.Buku Seru.

Selasa, 22 Agustus 2017

Pramuka Unib: Kegiatan Open House dan Penerimaan Tamu Ambalan/Racana 2017


Salam Pramuka.!

Kembali Gerakan Pramuka Universitas Bengkulu akan mengadakan kegiatan Open House dan penerimaan tamu Abalan/Racana tahun 2017. Diharapkan untuk setiap anggota baru dapat hadir karena kegiatan ini dirasa sangat penting untuk prosesi penerimaan anggota baru berikut detail kegitannya. 

Untuk info lebih lanjut silahkan mampir di skretariatan Pramuka Unib di Gedung PKM Lantai 2. Jika ingin mendaftar bisa mengsi formulir online yng telah mai sediakan diatas pada menu-Registrasi.

Salam Pramuka.


Rabu, 17 Mei 2017

UKM Pramuka KBM UNIB Gelar Seminar Nasional Pertama Se-Indonesia Dengan Tema "Jadikan Setiap Pramuka Menjadi Kantor Berita"



Unit Kegiatan Mahasiswa (UKM) Pramuka Universitas Bengkulu sukses gelar acara Seminar Nasional New Media dengan tema "Jadikan Setiap Pramuka adalah Kantor Berita" pada Jum'at (12/05).

Acara yang digelar digedung Aula Dekanat FKIP UNIB ini menjadi seminar pertama di Indonesia yang diadakan oleh Pramuka yang mengangkat tema tentang media dan berita, ujar "Kak Hariqo" selaku perwakilan dari Kwartir Nasional

Dalam materinya Kak Hariqo menyampaikan betapa pentingnya Publikasi dan Dokumentasi dalam setiap acara Pramuka, ada 3 Prinsip suksesnya acara yaitu Partisipasi, Pengorganisasian, Publikasi dan Dokumentasi. Kak Hariqo juga menekankan kepada panitia dan peserta acara ini dapat beperan aktif mensukseskan gerakan Jadikan setiap pramuka adalah kantor berita. Karena setiap kita dapat langsung menjadi pelaku utama di zaman Citizen Jurnalism

Pembicara kedua yang merupakan Dosen Komunikasi FISIP UNIB, Kak  Delfan  juga menyampaikan pentingnya peran kita di zaman citizen jurnalism. Tahukah kamu Jurnalisme itu adalah melaporkan, apapun yang kamu kamu. Jadi setiap kita harus punya akun-akun di sosmed untuk menjadi kantor berita.

Dan pembicara yang ketiga yaitu Direktur Utama UnibKita.com, Kak Juanda dalam materinya menyatakan bahwa menjadi Kantor Berita itu mudah, asalkan kita cinta terhadap apa yang ingin kita beritakan. Pramuka di Indonesia ini ada 18 Juta anggotanya, jika kompak setiap acara Pramuka, sesederhana apapun acara itu akan tetap menjadi Tranding Topik di Twitter atau Media sosial lainnya.

Selain Seminar Nasional, ada beberapa kegiatan yang dilakukan oleh UKM Pramuka KBM UNIB pada Lomba Ketangkasan dan Kreativitas Pramuka (LK2P) yang ke- V pada tahun 2017. Dengan menjadikan Gedung Transito Universitas Bengkulu menjadi tempat pusat kegiatan pada LK2P tahun 2017 ini menjadikan konsep LK2P kelima menjadi kampung Pramuka.

Kamis, 04 Mei 2017

Pendaftaran Online LK2P 2017 Ditutup


mohon maaf registrasi online lk2p ke-5 tahun 2017 telah di tutup sampai berjumpa di kampung pramuka lk2p 2017 10-14 mei mendatang.

untuk registrasi ofone silahkan datang ke sekretariatan pramuka universitas bengkulu di unib gedung pkm lantai 2.

untuk lomba lkti silahkan untuk mengupload data full paper sebelum tanggal 7 mei 2017.